Rabu, 25 Januari 2012

Media / Pembenihan

Berdasarkan pada postulat dari Koch, maka untuk menetapkan apakah suatu jenis bakteri adalah penyebab dari suatu penyakit kita harus terlebih dahulu mendapatkan bakteri itu secara murni (pure culture) guna diselidiki sifat-sifatnya dalam determinasi. Untuk tujuan tersebut di atas selain diperlukan bahan pemeriksaan juga diperlukan suatu perbenihan (medium/media) sebagai tempat berkembang biak dan untuk isolasi bakteri.
Di laboratorium Mikrobiologi dikenal bermacam-macam perbenihan sesuai dengan kebutuhan bakteri. medium tersebut terutama tersusun dari bahan-bahan yang menyusun tubuhnya sendiri, misalnya air, pepton, protein, karbohidrat, garam mineral, dll.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa kegunaan medium (perbenihan) dalam laboratorium adalah sebagai berikut :
  • untuk pembiakan dengan maksud memperbanyak bakteri yang dicari.
  • untuk tujuan isolasi bakteri agar didapat biakan murni.
  • untuk menyimpan bakteri yang telah murni baik untuk keperluan sehari-hari (determinasi) maupun untuk menyimpan dalam waktu lama.
  • untuk mempelajari sifat-sifat pertumbuhan bakteri (culture characteristic).
Media adalah kumpulan zat-zat organik maupun zat anorganik yang digunakan untuk menumbuhkan bakteri dengan syarat-syarat tertentu. Adapun syarat-syaratnya untuk mendapatkan suatu lingkungan kehidupan yang cocok bagi pertumbuhan bakteri adalah :
  1. Susunan makanan
  2. Tekanan osmosis
  3. Derajat keasaman (pH)
  4. Temperatur
  5. Sterilisasi

1. SUSUNAN MAKANAN

Dalam suatu media yang digunakan pertumbuhan haruslah ada :
  • Air
  • Sumber Karbon
  • Sumber nitrogen
  • Mineral
  • Vitamin
  • Gas

> Air

Untuk pertumbuhan bakteri disamping untuk menjaga kelembaban juga digunakan untuk pertukaran zat (metabolisme). Pada umumnya bakteri peka terhadap kekeringan, kecuali jenis-jenis tertentu dan yang membentuk spora.

> Sumber Karbon

Sebagai sumber karbon, bakteri dapat menggunakan persenyawaan karbon sederhana misalnya CO2 dan CH4 atau persenyawaan karbon yang lebih tinggi misalnya citrat, tartart, alkohol atau gula. berbagai bakteri mempunyai kelakuan yang berbeda terhadap berbagai macam gula (misalnya : glukose, lactose, maltoe dsb) dan ini dapat membantu identifikasi bakteri.

> Sumber nitrogen

Sebagai sumber nitrogen dapat sebagai unsur nitrogen sendiri atau senyawa-senyawa nitrogen yang sederhana misalnya NO2, NO3 atau senyawa nitrogen yang lebih tinggi misalnya asam amino, polipeptida, peptida dan pepton.

> Mineral

yang penting adalah : Na, K, Mg, Zn, P, S dan Cl dibutuhkan dalam jumlah yang agak besar, terutama digunakan untuk menjaga tetap dalam keadaan isotoni. juga pemakaian NaOH digunakan untuk menetapkan pH agar di dapat pH yang optimal bakteri tersebut.

> Vitamin

beberapa bakteri membutuhkan vitamin tertentu untuk kehidupannya. sebagai contoh yang jelas adalah vitamin K yang sangat dibutuhkan oleh Bacteroides melaninogenicus.

> Gas

beberapa bakteri memerlukan gas tertentu untuk kehidupannya. sebagai contoh Gonococcu sangat membutuhkan CO2 untuk kehidupannya. Namun ada bakteri tertentu yakni bakteri anaerob, adanya oksigen (O2) akan menghambat pertumbuhan bahkan membunuhnya.


2. TEKANAN OSMOSIS

Mengingat sifat-sifat bakteri juga sama seperti sifat-sifat sel yang lain terhadap tekanan osmosis maka bakteri untuk pertumbuhannya membutuhkan media yang isotonis. Bila media tersebut hipertonis, maka bakteri akan mengalami plamoptysis. sedangkan bila media tersebut hypotonis maka akan terjadi plamolysis.

3. DERAJAT KEASAMAN (pH)

pada umumnya, bakteri membutuhkan pH sekitar netral. Namun bakteri tertentu yang membutuhkan pH yang sangat alkalis, yakni vibrio, dimana dibutuhkan pH antara 8-10 untuk pertumbuhannya yang optimal.

4. TEMPERATUR

untuk mendapatkan pertumbuhan yang optimal dari bakteri, membutuhkan temperatur tertentu. umumnya untuk bakteri yang patogen membutuhkan temperatur sekitar 37 derajat celcius, sesuai dengan temperatur tubuh. namun ada bakteri patogen yang membutuhkan temperatur sekitar 42 derajat celcius, yakni Camphylobacter.


5. STERILISASI

sterilisasi media merupakan suatu syarat yang sangat penting. adalah tidak mungkin kita dapat melakukan pemeriksaan mikrobiologi apabila media yang digunakan tidak steril, karena tidak dapat dibedakan dengan pasti apakah bakteri tersebut berasal dari material yang diperiksa ataukah hanya merupakan kontaminasi.
untuk mendapatkan suatu media yang steril maka setiap tindakan (pengambilan media, penuangan media dll) serta alat-alat yang digunakan (tabung, petri dll) haruslah steril dan dikerjakan secara antiseptis yaitu untuk mencegah timbulnya sepsis.



Penulis : Iis Kurniati, M.Kes
Penerbit : Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih

Minggu, 15 Januari 2012

Microsoft Excel

Memulai Buat Dokumen

Kita akan membuat dokumen sebagai contoh pengelolaan data sederhana. Dari contoh pengelolaan data sederhana kita akan belajar tentang cara pengetikan di excel, alignment, cara memformat huruf, cara memformat tabel dan cell, dan memanfaatkan fasilitas Autofill. Berikut contoh pengelolaan data yang pertama seperti pada gambar :


Langkah-langkah membuat dokumen daftar unit kerja seperti pada Gambar diatas adalah
sebagai berikut:

1. Buat Judul dan Sub Judul Laporan
  • Arahkan kursor pada Cell A1 (Kolom A dan Baris 1), kemudian ketikkan tulisan “Daftar Unit Kerja” pada Cell aktif tersebut.
  •  Kemudian ketikkan sub judul laporan pada Cell A3, A4, A5, D4 dan D5 seperti pada tampilan dibawah ini:




  • Buat data tabel pada Laporan dengan memulai pengetikan pada A7 sampai F7 untuk judul tabel dan A8, A9, B8, B9, dst untuk data pada tabel.








2. Penggunaan alignment, format font dan format Cell
  • Untuk membuat Judul Laporan letaknya di tengah-tengah tabel maka arahkan kursor ke A1 kemudian select cell mulai A1 sampai F1. Kemudian klik tombol Merge Cell agar judul laporan terletak ditengah-tengah tabel.






  • Agar huruf pada judul laporan dan tabel tebal maka arahkan kursor pada cell kemudian klik tombol Bold atau dapat juga melakukan format font lainnya seperti underline atau italic.
3. Penggunaan AutoFill

Pada kolom No, KODE dan NAMA UNIT dapat digunakan Autofill agar lebih cepat dalam memasukkan data yang berulang. Fasilitas ini diaktifkan ketika kotak hitam kecil yang disebut fill handle digeser di atas cell-cell baru. Fill handle berada di ujung kanan bawah cell aktif atau range cell yang dipilih. Ketika menempatkan pointer cell di atas fill handle, pointer cell berubah menjadi tanda tambah, menunjukkan bahwa fasilitas AutoFill telah diaktifkan. Untuk membuat seri label, angka, atau tanggal, geserlah pointer di atas cell-cell yang ingin diisi dengan informasi, lalu lepaskan tekanan tombol mouse. Seperti sulap, muncullah sederetan nilai.









Pada Kolom NO dan KODE, Autofill digunakan untuk membuat seri number secara terurut sedangkan pada kolom Nama Unit digunakan untuk mengcopy data yang sama ke beberapa cell secara cepat. Selanjutnya lengkapi data tabel seperti pada gambar